Ubuntu merupakan salah satu distro Linux berbasiskan Debian yang sangat populer saat ini. Dengan tampilan desktop yang user friendly dan mudah digunakan, Ubuntu sangat cocok bagi yang ingin belajar menggunakan Linux dari awal. Ubuntu dirancang untuk kepentingan penggunaan pribadi, namun tersedia juga dalam versi server.
Jika kamu terbiasa menggunakan Windows untuk pekerjaan sehari-hari, tidak usah khawatir karena Ubuntu juga menyediakan beragam software gratis dan lengkap yang siap digunakan untuk keperluan sehari-hari. Namun tentu saja perlu sedikit pembiasaan karena software di dalamnya tidak umum seperti yang biasa kita gunakan pada Windows.
Nah, buat kamu yang tertarik untuk migrasi ke Linux, pada artikel kali ini Konyoha akan menjelaskan langkah-langkah cara install dual boot ubuntu 16.04 LTS dan Windows di komputer PC atau Laptop. Kenapa harus dual boot?
Karena dengan menginstall Linux Ubuntu bersamaan dengan Windows dalam satu komputer, akan memudahkan bagi mereka yang belum siap 100% migrasi ke Linux. Jadi, proses penyesuaian mengunakan Linux dapat dilakukan secara bertahap.
Tutorial Cara Dual Boot Ubuntu 16.04 LTS dan Windows 7, 8 atau 10
Pada tutorial ini kita akan menginstall keduanya secara terpisah. Tujuannya adalah jika terjadi masalah pada OS Windows, maka tidak akan berdampak pada Ubuntu, begitu juga sebaliknya. Untuk itu kita membutuhkan setidaknya 3 partisi baru untuk melakukan dual boot ini.
- Partisi Boot: Lokasi di mana kita akan meletakkan GRUB Ubuntu.
- Partisi Swap: Partisi yang digunakan untuk Swap file, fungsinya adalah sebagai tambahan memory jika RAM sudah penuh.
- Partisi Root: Lokasi di mana kita akan menginstall Ubuntu.
- Partisi Home (Opsional): Home adalah lokasi di mana kita akan menyimpan file pribadi (documents, music, picture, dll). Karena sifatnya opsional, kita boleh menambahkannya atau menjadikannya satu dengan partisi Root.
Persiapan untuk instalasi Ubuntu:
- Komputer atau Laptop berbasis Windows ( 7, 8x, atau 10).
- USB Flashdisk (minimal 4 GB), kamu juga bisa menggunakan DVD disc.
- File ISO Ubuntu 16.04 LTS (unduh di sini).
- Rufus (unduh di sini).
Oke, jika semua persiapan telah dipenuhi, langsung saja kita menuju ke tahap-tahap instalasi dual boot Linux Ubuntu dengan Windows berikut ini.
Tahap 1: Menyiapkan Partisi Kosong Untuk Ubuntu
Berhubung kita akan melakukan instalasi secara terpisah, kita perlu memecah harddisk terlebih dahulu menjadi dua bagian. Pada umumnya komputer Windows memiliki 2 partisi, yakni Partisi C (tempat file sistem Windows) dan Partisi D (tempat file atau data pribadi). Nah, partisi D inilah yang akan kita bagi menjadi dua bagian.
Apakah semua file yang ada di dalam partisi D akan hilang? Jawabannya tidak. Karena kita akan menggunakan metode Shrink Volume untuk memecahnya. Jadi, kamu tidak perlu khawatir akan kehilangan semua data penting pada partisi D, jika langkah-langkahnya dilakukan dengan benar. Silakan baca: Cara Membuat Partisi Baru di Harddisk Komputer Windows.
Setelah berhasil membuat partisi baru, langsung saja kita menuju ke tahap pembuatan bootable Ubuntu menggunakan USB flashdisk.
Tahap 2: Membuat Bootable USB Flashdisk Ubuntu
Untuk melakukan instalasi Ubuntu bisa dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan DVD dan USB Flashdisk. Jika kamu memilih menggunakan DVD disc, kamu tinggal melakukan burning file ISO ke DVD menggunakan metode Burn image to disc.
Namun tidak semua komputer memiliki fasilitas DVD Room. Untuk itu kamu perlu menggunakan USB Flashdisk sebagai installer-nya. Tutorial tentang cara membuat bootable USB flashdisk Ubuntu bisa kamu baca pada halaman ini.
Tahap 3: Melakukan Booting ke Bootable USB Flashdisk Ubuntu
Setelah pembuatan bootable USB Flashdisk selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan booting. Pastikan USB flashdisk ditancapkan ke komputer atau laptop kamu. Setelah itu restart komputer, lalu masuk ke menu Boot option dengan cara menekan tombol F2, Esc, F12 atau tombol lainnya pada saat restart (setiap merk laptop berbeda-beda).
Setelah berhasil masuk ke menu Boot option, silakan lakukan booting ke USB flashdisk dan tekan Enter. Jika menggunakan DVD disc, silakan dipilih Internal CD/DVD ROM Drive. Lebih jelasnya silakan dilihat gambar di bawah ini.
Tahap 4: Melakukan Instalasi Ubuntu + Membuat Partisi
Setelah melakukan booting ke installer Ubuntu, kita akan disuguhi oleh dua pilihan, yaitu Try Ubuntu dan Install Ubuntu. Kamu bisa memilih Try Ubuntu untuk sekedar mencoba bagaimana rasanya menggunakan Ubuntu. Namun jika kamu ingin langsung melakukan instalasi, silakan pilih bahasa yang digunakan (bahasa Inggris) dan klik Install Ubuntu.
Selanjutnya pilih βI don’t want to connect to a wi-fi network right nowβ, lalu klik Continue.
Pada bagian ini kita cukup mencentang pilihan βInstall third-party software for graphic and Wi-Fi hardware, Flash, MP3 and other mediaβ saja. Jika kita melakukan download update pada saat ini, akan membuat proses instalasi berjalan lama dan berpotensi error jika koneksi internet kamu tiba-tiba terputus.
Pada Installation type, pilih Something else dan klik Continue.
Pada tahap ini kita bisa melihat semua partisi yang ada pada harddisk, termasuk partisi kosong (Free space) yang telah kita pecah dari partisi D pada langkah sebelumnya.
Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan adalah memecah partisi kosong tersebut (Free space) menjadi beberapa partisi sebagai berikut:
Partisi Boot: kita akan membuat partisi boot sebesar 1 GB (1024 Mb). Caranya klik partisi kosong (Free space), tekan tombol + (tambah) di bawahnya. Lalu sesuaikan semua pengaturannya seperti gambar di bawah ini. Setelah selesai, klik tombol Ok.
Partisi Swap: di sini Konyoha menggunakan ruang sebesar 4096 Mb (4 GB) untuk Swap file. Disarankan ukurannya sebesar 2x kapasitas RAM komputer kamu. Jika komputermu memiliki RAM 2 GB, maka ukuran Swap kita atur sebesar 4 GB. Lakukan seperti langkah sebelumnya dan sesuaikan seperti pengaturan di bawah ini.
Partisi Root: Partisi ini merupakan tempat OS Ubuntu akan di-install. Untuk ukurannya silakan disesuaikan dengan kebutuhan kamu, namun pastikan ukuran partisi root ini tidak kurang dari 10 GB. Di sini Konyoha menggunakan sekitar 27 GB space untuk menginstall Ubuntu. Selengkapnya, lihat gambar di bawah ini.
Partisi Home: Partisi ini merupakan opsional (jika diperlukan saja) dan sesuaikan dengan kebutuhan kamu. Di sini Konyoha tidak menggunakan partisi Home karena file dokumen Konyoha jadikan satu dengan partisi Root (27 GB).
Jika semua partisi yang diperlukan berhasil dibuat, penampakannya kurang lebih seperti gambar di bawah ini.
Langkah selanjutnya ubah Device for boot loader installation ke partisi boot. Dalam contoh ini, partisi boot adalah /dev/sda5.
Setelah itu lakukan proses instalasi dengan meng-klik tombol Install Now, lalu klik Continue untuk melanjutkannya.
Berikutnya pilih lokasi kamu berada, dalam contoh ini kita pilih Jakarta dan klik Continue.
Untuk Keyboard Layout, biarkan saja dalam posisi default (English US), klik Continue.
Lalu inputkan nama kamu, nama komputer, username dan password. Selengkapnya perhatikan gambar berikut ini.
Setelah itu tunggu proses instalasi sampai selesai, biasanya membutuhkan waktu beberapa menit. Setelah selesai, langsung restart komputer kamu dan cabut USB Flashdisk.
Setelah komputer berhasil menyala, maka kamu akan masuk ke GRUB Ubuntu. Di sana terdapat beberapa pilihan untuk booting. Kamu tinggal pilih Ubuntu untuk mulai menggunakan Ubuntu, atau pilih Windows 7 loader untuk menggunakan Windows 7.
Setelah booting ke Ubuntu, kamu akan masuk ke halaman login. Masukkan password yang kamu buat pada saat instalasi tadi.
Selesai, berikut adalah tampilan desktop Ubuntu 16.04 LTS.
Note: Setelah komputer dinyalakan namun GRUB Ubuntu tidak muncul, melainkan langsung menuju ke Windows, kamu perlu menambahkan opsi bootloader Ubuntu di MBR. Untuk itu silakan ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Cara Menambahkan Opsi Bootloader Ubuntu di MBR
Download aplikasi EasyBCD melalui link ini, setelah itu install seperti biasa di Windows kamu. Setelah diinstal langsung buka aplikasinya.
Buatlah entry baru untuk menambahkan opsi Ubuntu 16.04 LTS dengan cara klik Add New Entry -> beralih ke tab Linux/BSD -> pada bagian Type pilih GRUB (Legacy) -> pada bagian Name masukkan Ubuntu 16.04 LTS -> di bagian Drive pilih partisi boot tempat boot loader Ubuntu yang diinstal tadi. Kemudian klik tombol Add Entry.
Setelah selesai, pilih Edit Boot Menu dan pastikan hasilnya seperti gambar di bawah ini.
Terakhir, silakan restart kembali komputer kamu dan akan muncul opsi booting ke Windows atau Ubuntu.
Nah, itu dia tutorial tentang cara install dual boot Linux Ubuntu dan Windows 7 yang bisa kamu coba. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kedepannya kamu sudah paham cara install distro linux lainnya bersamaan dengan windows.
Bingung menggunakan Ubuntu? jangan khawatir, Konyoha.com telah menyaipkan tutorial Ubuntu untuk pemula secara lengkap. Silakan baca Kumpulan Tutorial Belajar Ubuntu Untuk Pemula.
Setelah berhasil melakukan instalasi Ubuntu untuk pertama kalinya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar Ubuntu dapat bekerja secara optimal. Apa saja kah itu? silakan dibaca: 10 Hal Yang Harus Dilakukan Setelah Menginstall Ubuntu.
makasih untuk menulis di web saya dan untuk artikel udah saya edit dan tayang tunggu ya:)
Terima kasih kembali mba Tini Pangastuti π
di perlukan berapa gb buat partisi ubuntunya bro
Penyon
Tergantung kebutuhan kita aja sih bro
Kalo saya sekitar 30 GB.
berhasil gan, thanks tutornya π
Sama-sama gan
Semoga bermanfaat π
Sedang saya coba.. masih menunggu proses install… mudah mudahan berhasil…
Sip, semoga berhasil
Gan pas di restart kok gk ada pilihan ubuntu nya mlah lngsng masuk ke windows 7
Oh ya ane lupa nambahinnya gan
Coba tambahkan opsi boot loader Ubuntu di MBR pake aplikasi EasyBCD. Artikelnya udah di-upadate gan π
Sangat membantu terimakasih
Ini info yang ane cari slama ini…makasih gan…dah berbagi…
Thx bro,, Gbu,,
Gan izin liat ya untuk nulis di Web
Silakan gan
Work min… makasih… klau bsa buat pos factory reset utk ubuntu.
Makasih juga atas kunjungannya π
Insya Allah dalam waktu dekat akan saya buatkan tutorialnya.
Sangat luar biasa ya tutorialnya, terima kasih banyak min
Sama-sama
Semoga bermanfaat π
type for the new partition:
Primary dan Logical
Untuk SWAP dan Root ada tutorial yang memilih ke Primary.
Ini bedanya dimana ya mas?
Berhubung karena saya membuat partisi baru bertipe extended untuk instalasi Ubuntu nya, jadi saya menggunakan tipe partisi logical untuk swap dan root. Karena tipe extended dapat dibagi-bagi menjadi logical dengan jumlah yang tak terbatas. Tetapi jika ingin menggunakan partisi primary sebagai tempat instalasinya juga tidak masalah, karena harddisk MBR memungkinkan kita untuk membuat paling banyak 4 partisi primary. Menurut saya sih gitu mas, silakan dikoreksi jika salah π
Kok ane gaada free space ya terus ane pencet enter aman apa gak? Soalnya mau ngulang dari awal gimana ya
Pada saat membuat pertisi baru jangan langsung diformat partisi nya gan, biarkan aja statusnya Unallocated.
Tapi kalo udah terlanjur juga gak masalah. Pada langkah memecah partisi pada saat instalasi Ubuntu, agan klik aja partisi baru tersebut, lalu klik tombol kurang (-) yang ada pada bagian bawah. Maka partisi tersebut akan kembali menjadi Unallocated (Free Space).
Work gan, thanks!
Sama-sama gan, semoga bermanfaat.
Urg Padang da??
iyo da π
Apakah file file yang ada di window 7 , akan muncul/terlihat di ubuntu nya?
Jangan khawatir gan, file windows tetap terbaca kok.
Baik di C maupun di D
makasih banyak tutorialnya gan,,, akirnya saya bisa buat dualboot di laptop saya,,, salam kompak selalu…
Sama-sama gan π
Wah makasih tutor-nya saya coba instal LXLE (turunan ubuntu LTS) barengan windows 10, berhasil.
Sama-sama π
Semoga sukses selalu
terima kasih bang! aku coba dual boot ubuntu sama windows 10 berhasil mantap
bang ini di wind 8 worked ga ya