Cara Install Phoenix OS Dual Boot dengan Windows 10 (Format ISO)

Konsep dual boot kali ini hampir sama dengan tutorial sebelumnya yang pernah admin buat, yaitu cara install Ubuntu dual boot dengan windows. Bedanya di sini kita akan menginstall Phoenix OS dual boot dengan Windows 10.

Mungkin kata “Phoenix OS” masih asing di telinga kita, karena memang sistem operasi ini masih tergolong baru dan belum banyak yang menggunakannya. Nah, jika kamu belum tahu apa itu Phoenix OS dan apa saja yang bisa kita lakukan dengan sistem operasi ini, silakan disimak ulasan singkatnya di bawah ini.

Sekilas Tentang Phoenix OS

Phoenix OS adalah sistem operasi komputer yang berbasikan Android x86 project dan didesain khusus untuk keperluan gaming. Sama halnya dengan sistem operasi Android yang biasa kita gunakan di smartphone atau tablet, Phoenix OS dapat menjalankan hampir semua aplikasi atau game android yang ada saat ini.

Apa perbedaan Phoenix OS dengan emulator android seperti Bluestacks, Memu Play, Windroye, dll? Jika emulator android adalah sebuah aplikasi yang hanya dapat berjalan di dalam sistem operasi seperti Windows atau Mac, beda halnya dengan Phoenix OS.

Karena Phoenix OS sendiri merupakan sebuah sistem operasi yang terpisah dan tidak ada hubungannya dengan Windows. Dengan demikian, performa Phoenix OS dalam menjalankan game android lebih optimal dibandingkan emulator.

Fitur Phoenix OS

Phoenix OS dibuat dengan tujuan memberikan pengalaman bermain game android di PC dengan ukuran layar yang tentunya lebih luas dari smartphone. Hingga artikel ini ditulis, Phoenix OS telah mencapai versi 3.0 dengan sistem operasi Android 7.1. Adapun fitur menarik dari OS ini adalah sebagai berikut:

  • Support dengan Mouse, Keyboard, dan Joystick: kita dapat memainkan hampir seluruh genre game seperti FPS, Battle Royale, Moba, RPG, dan masih banyak lagi menggunakan mouse, keyboard dan bahkan joystick.
  • Keymapping: Phoenix OS dilengkapi dengan fitur keymapping untuk mempermudah kita dalam menyesuaikan kontrol game.
  • Game Assistant 3.0 – Octopus keymapping engine: merupakan sebuah software yang berfungsi untuk mengoptimalkan kontrol game sesuai dengan genre. Bahkan untuk game populer seperti PUBG Mobile sudah disetting otomatis oleh software ini. Jadi, pengguna tidak perlu melakukan setting mouse atau keyboard lagi.
  • Rooted: tak perlu khawatir jika kamu ingin menjalankan aplikasi yang membutuhkan akses root, karena Phoenix OS secara default sudah dalam keadaan root. Kita juga dapat mematikan opsi root di menu Setelan.

Bagaimana, kamu tertarik untuk mencoba Phoenix OS setelah membaca ulasan di atas? Jika iya langsung saja kita menuju ke tutorial cara install phoenix OS di bawah ini.

Catatan:

Jika kamu kesulitan menginstallnya menggunakan file ISO, kamu bisa mencoba untuk mendownload installer file EXE dengan cara yang lebih mudah, baca tutorialnya di sini.

Tutorial Install Phoenix OS Dual Boot dengan Windows 10

Kenapa admin memilih opsi dual boot untuk menginstall Phoenix OS? alasannya sangat beragam, yang pertama admin hanya memiliki satu laptop, sedangkan OS Windows sendiri masih sangat dibutuhkan untuk pekerjaan sehari-hari.

Jadi, dengan opsi dual boot ini komputer kita terinstall dua sistem operasi sekaligus (Phoenix OS dan Windows 10) dan kita dapat menggunakannya secara bergantian. Tak perlu takut data di Windows kamu akan hilang karena kita akan menyediakan partisi khusus untuk Phoenix OS ini.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • File ISO Phoenix OS (langsung dari situs resminya).
  • USB Flashdisk: karena kita melakukan instalasi menggunakan format file ISO, kita akan menggunakan flashdisk sebagai media installer-nya.
  • Live CD/USB Windows 10: untuk melakukan repair bootloader Windows 10 yang hilang atau tertimpa oleh GRUB Phoenix OS setelah instalasi.
  • Bootice: untuk melihat nomor volume harddisk
  • EasyBCD: untuk menambahkan opsi bootloader GRUB Phoenix OS

Setelah semua bahan-bahannya tersedia, selanjutnya mari kita menuju ke cara install Phoenix OS format ISO di bawah ini:

1. Membuat Partisi Baru di Harddisk

Partisi baru ini gunanya untuk meletakkan seluruh file Phoenix OS nantinya, sehingga tidak akan tercampur dengan file Windows. Kamu bisa memecah atau membagi partisi D dengan cara Shrink Volume. Sedangkan untuk formatnya sendiri kita akan menggunakan NTFS.

membuat partisi baru di hardisk

Untuk kapasitasnya silakan diatur sesuai kebutuhan, di sini admin sudah menyediakan partisi baru sebesar 32 GB (lihat gambar di atas). Dan bagi kamu yang belum tahu bagaimana cara membuat partisi baru silakan baca artikel ini: Cara Membagi Harddisk atau Membuat Partisi Baru di Windows.

2. Membuat Bootable Phoenix OS Menggunakan Flashdisk

Bagi kamu yang sudah terbiasa melakukan instalasi sistem operasi mungkin sudah paham dan tidak perlu dijelaskan lagi. Tetapi jika kamu belum tahu caranya silakan baca cara membuat bootable Ubuntu di flashdisk, caranya sama saja.

Untuk kapasitas flashdisk yang dibutuhkan tidaklah besar, kamu bisa menggunakan flashdisk 2 GB atau yang lebih tinggi.

3. Melakukan Booting ke Flashdisk

Setelah berhasil membuat bootable atau live USB Phoenix OS, saatnya kita melakukan booting ke flashdisk. Colokkan flashdisk ke komputer atau laptop kamu, lalu restart komputernya. Setelah itu masuk ke BIOS dengan cara menekan tombol F2, Esc, atau tombol lainnya. Perlu diketahui untuk setiap merk laptop atau komputer memiliki cara yang berbeda-beda untuk masuk ke BIOS Setup.

Jika berhasil masuk ke bios, silakan beralih ke bagian Boot Option, lalu atur posisi flashdisk ke paling atas seperti gambar di bawah ini.

booting ke flashdisk

Selanjutnya simpan pengaturan dengan menekan F10 dan otomatis komputer kamu akan restart dengan sendirinya.

4. Melakukan Instalasi

Setelah booting ke flashdisk, akan muncul di layar komputer dua buah pilihan seperti gambar di bawah ini.

install ke harddisk

Pilih Live CD jika kamu ingin mencoba Phoenix OS tanpa perlu menginstall terlebih dahulu. Namun jika kamu ingin menginstall langsung ke harddisk, silakan pilih opsi Installation.

Selanjutnya pilih partisi untuk tempat instalasi Phoenix OS. Jangan sampai salah pilih, kamu harus memilih partisi yang baru saja dibuat pada langkah 1.

memilih partisi

Karena di laptop admin terdapat tiga partisi NTFS, di antaranya: sda1 (partisi C), sda2 (partisi D), dan sda3 (partisi G yang baru saja dibuat).

Setelah itu pilih Do not format.

memilih file system

Pada opsi “Do you want to install EFI GRUB2?” pilih Skip.

skip

Selanjutnya “Do you want to install booot loader GRUB?” pilih Yes.

install grub

Pada langkah selanjutnya kita diharuskan untuk membuat disk image sebagai tempat menyimpan user data nantinya. Pilih saja Yes.

konfirmasi install

Lalu inputkan kapasitas disk image yang akan dibuat. Di sini admin akan menggunakan ruang sebesar 16 GB, sehingga menjadi 16384 MB. Silakan diatur kapasitasnya sesuai kebutuhan kamu karena ini akan menjadi memori internal nantinya.

membuat file system image

Setelah menunggu proses instalasi dan pembuatan disk image, selanjutnya pilih Run Phoenix OS.

run phoenix os

Pilih bahasa Inggris.

memilih bahasa

Buat username kamu.

membuat user

Setelah setup awal selesai, kamu akan melihat tampilan desktop Phoenix OS seperti gambar di bawah ini. Ini berarti proses instalasi Phonix OS berhasil dilakukan.

tampilan phoenix os

5. Menambahkan Opsi Dual Boot dengan EasyBCD

Tutorial install Phoenix OS dual boot dengan Windows 10 tidak sampai di sini saja. Kita perlu membuat opsi dual boot menggunakan software EasyBCD yang telah didownload tadi.

Namun sebelum itu silakan dicek terlebih dahulu apakah bootloader Windows 10 kamu hilang atau tertimpa oleh GRUB Phoenix OS. Caranya restart komputer dan jika tidak bisa masuk ke Windows melainkan masuk ke GRUB Phoenix OS seperti gambar di bawah ini, berarti kamu harus memperbaiki bootloader Windows 10 menggunakan DVD/USB installer Windows.

menambahkan opsi dual boot

Karena tutorial ini cukup panjang, admin akan membuatkan artikel terpisah khusus untuk melakukan repair Windows dan menambahkan opsi boot loader Phoenix OS menggunakan EasyBCD. Silakan baca: cara menambahkan opsi dual boot Phoenix OS di Windows 10 dengan EasyBCD.

Admin
Admin adalah salah satu penulis sekaligus owner dari blog Konyoha.com. Seorang yang suka dengan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, terutama smartphone Android.