Ini merupakan artikel lanjutan dari tutorial cara install Phoenix OS dual boot dengan Windows 10 sebelumnya. Nah, setelah proses instalasi Phoenix OS berhasil dilakukan, kita harus menambahkan opsi dual boot menggunakan EasyBCD. Jadi dengan adanya opsi dual boot ini, setelah komputer dinyalakan maka akan muncul pilihan apakah kita akan masuk ke Windows atau Phoenix OS.
Sebelum kita masuk ke tutorialnya, kita harus memastikan bahwa Windows 10 tidak bermasalah setelah menginstall Phoenix OS. Biasanya setelah melakukan instalasi Phoenix OS, bootloader Window 10 akan tertimpa oleh GRUB Phoenix OS, sehingga kita tidak bisa masuk ke Windows 10, melainkan hanya menampilkan GRUB Phoenix OS seperti gambar di bawah ini.

Jika kejadiannya seperti itu, maka kita harus memperbaiki bootloader yang hilang atau rusak dengan cara repair Windows 10 menggunakan live CD/USB installer Windows itu sendiri.
Baca: Cara Memperbaiki Bootloader Windows 10 yang Hilang Setelah Dual Boot
Langkah-langkah Menambahkan Opsi Dual Boot Phoenix OS dan Windows 10
Pertama sekali install aplikasi EasyBCD yang telah kamu download pada tutorial sebelumnya. Jika sudah, jalankan aplikasinya. Klik menu Add New Entry -> NeoGrub -> Install, lalu klik Configure.

Kemudian akan muncul sebuah file konfigurasi berupa file notepad, hapus semua teks yang ada di sana lalu ganti dengan teks di bawah ini:
default 0
timeout 1
title PhoenixOS
root (hd0,2)
find --set-root ls /PhoenixOS/system.img
kernel /PhoenixOS/kernel quiet root=/dev/ram0 androidboot.hardware=android_x86_64 SRC=/PhoenixOS DATA=/PhoenixOS vga=788
initrd /PhoenixOS/initrd.img
boot
default 0
timeout 1
title Android-x86
root (hd0,2)
find --set-root ls /PhoenixOS/system.sfs
kernel /PhoenixOS/kernel quiet root=/dev/ram0 androidboot.selinux=permissive SRC=/PhoenixOS DATA=/PhoenixOS vga=788
initrd /PhoenixOS/initrd.img
boot
Sehingga menjadi seperti ini:

Penting:
Di dalam teks tersebut terdapat (hd0,2), ini berarti lokasi bootloader atau tempat instalasi Phoenix OS berada pada harddisk 0 volume 2 (dihitung mulai dari angka 0). Silakan diganti angka 2 tersebut dengan nomor partisi di mana kamu menginstall Phoenix OS.
Cara mengetahui nomor partisi bisa menggunakan aplikasi Bootice yang telah admin bagikan pada artikel sebelumnya.
Jalankan aplikasi Bootice, lalu klik Parts Manage.

Di sana terlihat Phoenix OS berada pada volume number 2 (dihitung dari 0).

Setelah itu simpan konfigurasi tersebut dengan cara klik File -> Save.
Kemudian pada EasyBCD ubah nama bootloader yang telah dibuat tadi, caranya klik Edit Boot Menu -> klik NeoGrub Bootloader -> klik Rename, silakan diubah sesuai dengan keinginan kamu. Dalam contoh ini admin mengubahnya dengan “Phoenix OS”.

Terakhir klik Save Settings.

Restart komputer kamu dan akan terlihat opsi bootloader seperti gambar di bawah ini.

Di sana ada tiga opsi bootloader, karena di laptop admin sudah terinstall 3 OS, yakni Windows 10, Linux Mint, dan Phoenix OS.
Sekian dulu artikel tentang cara menambahkan opsi bootloader Phoenix OS dengan EasyBCD. Jika ada hal-hal yang ingin kamu tanyakan, silakan tulis pada kolom komentar di bawah ini ya.
Semoga berhasil….
Thank you… This help me a lot
Terimakasih Banyak atas Tutorialnya.
Sama-sama 🙂